Router tidak hanya penghubung jaringan perangkat tetapi juga menyalurkan data dan trafik yang mungkin bersifat personal. Jadi, pastikan Anda menganalisa pengkonfigurasian router untuk menghindari ancaman hacker yang dapat memanfaatkan perangkat IoT di rumah Anda.
 |
| Sumber:pixabay.com |
Jangan gunakan password bawaan! Gantilah dengan password baru karena password default memiliki resiko untuk diketahui. Tentu saja, pilih password yang kuat dan unik agar tidak mudah ditebak atau brute force.
Pisahkan jaringan
Router saat ini memiliki fitur untuk membuat jaringan terpisah untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh, Anda sebaiknya memisahkan jaringan yang dipakai CCTV dan pengontrol ruangan dengan komputer dan smartphone. Anda juga dapat memisahkan komputer yang dipakai anak atau tamu dari jaringan untuk perangkat sensitif Anda dengan tujuan apabila satu jaringan terinfeksi maka tidak menyebar ke perangkat di jaringan terpisah. Umumnya, fitur firewall pada router yang akan memfilter trafik berbahaya ini.
Matikan fitur yang tidak dipakai
Cari tahu fitur apa yang terdapat pada router yang Anda miliki dan matikan fitur tersebut jika tidak dibutuhkan. Misalnya fitur remote seperti telnet. Jika Anda tidak ingin mengakses router dari luar rumah maka fitur remote haruslah dimatikan. Pastikan koneksi remote menggunakan SSH atau HTTPS jikalau ingin digunakan.
Identifikasi perangkat yang terkoneksi
Mulailah berhitung untuk mencari tahu ada berapa perangkat yang terkoneksi dengan router? Pastikan juga perangkat tersebut merupakan perangkat yang Anda miliki.
Update firmware
Sistem operasi pada perangkat hardware dapat disebut firmware. Celah keamanan pada firmware dapat berakibat berbahaya seperti pencurian data akun hingga perangkat IoT yang dapat dikontrol secara remote oleh hacker.
Dengan meluangkan waktu Anda beberapa menit untuk menganalisa router dan perangkat yang terkoneksi ke jaringan akan mampu menghadirkan keamanan yang lebih sulit untuk ditembus oleh hacker ataupun malware.
No comments:
Post a Comment