Malware yang menginfeksi smartphone sebenarnya tidak hanya berasal dari luar, melainkan ada smartphone Android yang sudah terdapat malware atau pre-installed malware. Umumnya, smartphone Android buatan Cina yang memiliki permasalahan seperti ini. Jadi, bagaimana tips agar smartphone tidak terinfeksi malware?
 |
| Menonaktfikan instalasi aplikasi pihak ketiga |
Google memiliki kebijakan dan pengecekan untuk setiap aplikasi yang terdapat di Google Play meskipun terkadang ada malware yang berhasil lolos misalnya melalui aplikasi yang hanya bersifat sebagai downloader saja. Pastikan pengaturan instalasi aplikasi pihak ketiga dinonaktifkan agar menjaga perangkat dari ancaman trojan yang banyak menyebar melalui iklan dan website berbahaya.
- Pilih aplikasi dari developer terpercaya
Perusahaan besar dengan produk terkenal akan diragukan untuk menyebarkan malware karena reputasi mereka akan hilang seketika. Anda dapat melihat nama lengkap developer, daftar aplikasi yang telah dirilis dan informasi kontak pada bagian deskripsi aplikasi di Google Play Store.
- Cek rating dan baca ulasan pengguna
Aplikasi dengan rating tinggi cenderung merupakan aplikasi yang baik. Namun, pastikan juga ulasan pengguna berisi hal-hal yang baik dan tidak ditulis oleh bot melainkan ditulis dengan pengguna nyata.
- Perhatikan hak akses atau permission dari aplikasi
Sistem pengaturan hak akses pada Android diharapkan dapat membuat smartphone lebih aman dengan membatasi kebebasan suatu aplikasi. Buat pertanyaan, apakah aplikasi yang di-install memang membutuhkan hak akses ini? Apakah hak akses yang diminta mencurigakan, misalnya aplikasi pemutar musik namun meminta hak akses membaca daftar kontak.
- Gunakan solusi keamanan
Apabila Anda hanya men-download aplikasi dari Google Play, sepertinya tidak dibutuhkan aplikasi seperti antivirus. Berbeda cerita jika Anda sering menggunakan aplikasi ilegal yang telah di-cracked maka wajib Anda memakai produk solusi keamanan.
No comments:
Post a Comment