Zaman terus berinovasi, kini penjahat tidak lagi hanya merampok bank secara langsung melainkan dengan munculnya preman digital alias ransomware yang memaksa seseorang untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya tebusan. Kini, strategi para penjahat pun berubah menjadi “stop merampok uang di bank, rampoklah orang yang menyimpan uang di bank”. Secara hitung-hitungan, pertahanan suatu individu akan lebih lemah dibandingkan pertahanan dari bank atau institusi lainnya.
Apa itu ransomware?
Sumber:pixabay.com |
Prinsipnya, ransomware merupakan jenis malware yang menginfeksi komputer kemudian memblok akses data atau sistem ke pengguna dengan cara tertentu serta meminta biaya tebusan untuk mengembalikan data atau sistem ke kondisi semula.
Popularitas ransomware mulai naik sejak munculnya ransomware yang bernama CryptoLocker di tahun 2013. Dengan menyebar melalui spam dan exploit kits, aksi jenis ransomware yang mengenkripsi file-file pengguna dan meminta sejumlah uang sebagai tebusan pun kian menjadi tren dan berkembang terus hingga saat ini.
Sumber:pixabay.com |
Pada mulanya, ransomware yang diindikasikan muncul pertama kali yaitu Aids Info Disk (AIDS) atau dikenal juga dengan nama PC Cyborg. Pembuat dari AIDS ialah Joseph Popp pada tahun 1989.
Aksi dari ransomware AIDS yaitu dengan menyembunyikan folder dan mengenkripsi semua file di drive C: serta menampilkan peringatan untuk memperbarui lisensi yang sudah kadaluarsa dengan cara mengirim sejumlah uang ke alamat dengan nama penerima PC Cyborg Corporation.
Di era modern sendiri, sebenarnya ransomware yang pertama kali muncul yaitu PGPCoder di awal tahun 2005. Jenis ransomware seperti antivirus palsu (Fake AV) dan pengunci layar (LockScreen) mulai aktif di tahun 2009, namun tidak cukup menghebohkan dan terlihat tidak terlalu eksis seperti jenis ransomware yang mengenkripsi file.
Apa bedanya ransomware klasik seperti AIDS dengan ransomware pengenkripsi file modern? Tidak jauh berbeda! Secara teknis, sama-sama mengenkripsi file dan meminta biaya tebusan. Perbedaannya hanya di cara pembayaran saja. Jika AIDS meminta biaya tebusan dengan cara mengirimnya melalui PO BOX, ransomware modern memanfaatkan kemajuan zaman dengan adanya mata uang digital yang bersifat anonymous seperti Bitcoin sehingga tidak dapat dilacak pemiliknya. Hal ini menjadikan pembuat ransomware menjadi semakin banyak sehingga ancaman cyber pun semakin meningkat juga.
No comments:
Post a Comment